Bocah 8 Tahun Gelantungan di Kawat PLN Setinggi 15 Meter di Tangerang

Nadin, bocah 9 tahun asal Tangerang mengalami kejadian mengerikan saat bergelantungan di kawat sling milik PLN, Kamis (16/4/2020) petang.


Kejadian berawal ketika Nadin tengah bermain dan bergelantungan saat kawat sling PLN masih rendah dan belum ditarik ke atas. Kawat yang sedang diperbaiki petugas PLN tersebut berada di kawasan Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Kejadian sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Rizki Aftarianto, Manager PLN UPP JISJ 2, Jumat (17/4/2020).

“Anak kecil berumur 9 tahun tersebut berada di sekitar lokasi pekerjaan penggulungan konduktor tower PLN,” imbuh dia.

Kala itu pekerjaan sedang berlangsung dan kawat sling sedang turun rendah. Rizki menyakinkan Nadin tidak bergelantung di kabel SUTET

Anak kecil tersebut pun bermain dengan bergelantungan di kawat sling,” kata Rizki.

Nadin bermain tanpa pengawasan dari orangtua maupun pekerja dari PLN yang saat itu berada di lokasi Iain.

“Anak kecil tersebut pun bergelayutan dengan kawat yang ditarik ke atas lalu menjatuhkan diri,” sambung Rizki.

Setelah jatuh, anak kecil tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Hermina Bitung. Jarak rumah sakit dan lokasi penarikan kawat berjarak sekira tiga kilometer.

“Hasil pemeriksaan dokter menyatakan kondisi korban sadar, tidak adanya patah tulang,” sambung Rizki.

Dokter rumah sakit pun mengizinkan Nadin pulang pukul 23.30 WIB di hari yang sama karena hanya mengalami luka ringan.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin, membenarkan kejadian mengerikan tersebut.

Menurut dia, Nadin awalnya sedang bermain di area proyek pemasangan kabel sutet tak jauh dari rumahnya.

Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, ternyata lama kelammaan-kelamaan ketarik sampai tinggi,” ujar Kosrudin.

Setelah kabel semakin tinggi sementara Nadin terus bergelantungan, warga ramai menonton.  Warga mencoba membantu di bawah dengan menggunakan matras sebagai alas Nadin untuk mendarat.

Setelah matras digelar, warga meminta Nadin melepaskan genggamannya. Beruntung, penjual kopi berhasil menangkap bocah tersebut dan nyawanya selamat.

“Terjun bebas, ditangkap warga, tapi anaknya masih sadar mungkin ada luka atau cedera ringan. Makanya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dicek semuanya,” terang Kosrudin.

BACA JUGA: Cerita Bocah Muslim di Inggris, Bangun Masjid di Rumah Sendiri saat Kota Ditutup karena Pandemi Covid-19

Selain memang kesalahan orangtua yang tidak mengawasi Nadin, Kosrudin kecewa dengan petugas di lapangan. Sebab, saat itu tidak ada petugas yang ditempatkan dalam jarak tertentu untuk mengawasi pengerjaan pemasangan kabel.

“Dikira petugas cuma kebun atau lahan kosong eh ternyata ada rumah penduduk, seharusnya ada pengawasan setiap beberapa meter agar tidak ada warga yang mendekat,” beber dia.

Sebuah video amatir berdurasi sekira satu menit viral karena merekam Nadin yang bergelantungan di ketinggian. Beberapa warga berteriak mengingatkan Nadin bertahan sambil menunggu bantuan datang.

“Jangan loncat! Jangan dilepas ya! Tahan! Ayo kasur mana kasur! Tangkep! Itu anaknya ya Allah,” teriak warga. 

Powered by Blogger.